Sabtu, 07 Agustus 2010

Pendidikan KARAKTER BANGSA


GURU SEBAGAI AGEN PEMBENTUK KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA

Oleh : Tri Hari Agustanti, S.Pd,MM


Program pemerintah untuk memasukkan karakter dan budaya bangsa saat ini haruslah disikapi secara positif oleh semua warga sekolah, terutama guru. Respon positif ini haruslah ditunjukkan dengan senantiasa melaksanakan tugas dalam setiap kegiatan dengan selalu menanamkan karakter dan budaya bangsa baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Program ini sebagai pelaksanaan dari Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan berkarakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Pengembangan karakter bangsa lebih ditekankan kepada kegiatan internalisasi atau penghayatan dan pembentukan tingkah laku sehingga diharapkan generasi muda yang terbentuk akan menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja tetapi juga secara spiritual, sosial maupun emosional.

Pembentukan karakter dan budaya bangsa ini dilakukan secara sistematik, tercatat secara administratif dengan mencantumkan nilai-nilai dasar atau yang merupakan ciri khas karakter bangsa Indonesia yaitu yang bersumber pada nilai-nilai agama maupun nilai-nilai kenegaraan, patriotisme, dan nasionalisme. Nilai-nilai dasar tersebut misalkan jujur, dapat dipercaya, amanah, kebersamaan, peduli kepada orang lain, adil, dan demokratis. Diharapkan sudah terealisasikan pada tahun ajaran 2010/2011 ini.

Usaha Pemerintah dalam memasukkan karakter dan budaya bangsa ini dibuktikan dengan memberikan sosialisasi melalui para pengembang kurikulum pusat sampai ke daerah. Dinas Pendidikan menyikapinya secara cepat dengan mengadakan workshop di daerah masing-masing, termasuk melalui organisasi profesi seperti PGRI maupun MGMP.

Jika kita meresapi syair lagu himne guru menunjukkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru bagi kehidupan manusia dalam mengenal dunia, yang menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga menjadi insan Kamil. Guru adalah pelaksana langsung pendidikan di Indonesia sehingga pemerintah memberikan tanggung jawab kepada guru melalui pendidikan formal.

Guru selaku pelaksana pendidikan karakter dan budaya bangsa ini dituntut untuk mampu memilih pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat sesuai materi dan karakteristik siswa dengan menerapkan konsep dan ide-ide kreatifnya dalam setiap proses pembelajaran yang menjadikan siswa tidak hanya mampu menghapal, tetapi juga dapat mengetahui, mengingat, dan paham apa yang diingatnya, selain itu juga harus diberi semangat dan didukung agar ia menjadi pemberani, mampu mengambil inisiatif, mengusulkan alternatif, dan berani mengemukakan pendapat yang berbeda secara santun. Ia juga harus diajarkan untuk berpikir secara mandiri.

Sesuai dengan Permen Diknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembela­jaran, dalam kegiatan inti guru hendaknya menggunakan metode yang disesuai­kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela­jaran, yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru diiwajibkan untuk mencantumkan secara eksplisit dan jelas tentang pengembangan karakter di sekolah tersebut. Jadi bukan hanya dalam kurikulum tetapi juga nampak dalam program. Pada tahap perencanaan, tercantum dalam silabus, RPP maupun bahan ajar, sedangkan pada pelaksanaan, proses pembelajaran dilaksanakan secara kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Evaluasi dilakukan melalui Authentic Assessment.

Guru diharapkan benar-benar dapat mengiplementasikan pendidikan berkarakter dan berbudaya bangsa ini secara real, tidak hanya sekedar melengkapi kebutuhan administratif belaka yang tertuang secara terstruktur dalam silabus sampai dengan RPP sehingga akan dihasilkan produk generasi penerus yang memeiliki karakter dan budaya bangsa.

Penulis adalah ketua MGMP IPA Kab.Wonosobo

Guru SMP 2 Wonosobo

Selasa, 25 Mei 2010

TRY....OK